MOTIVASI DAN MAWAS DIRI
MOTIVASI
Pengertian motivasi sendiri menurut
istilah adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan /
tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan
kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat
sesuatu dalam mencapai tujuan.
Empat
area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks dan pencapaian.
Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang
melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi
intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi
kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena
motivasi, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh
imbalan-imbalan eksternal. disamping itu terdapat pula fsktor yang lain yang
mendukung diantaranya ialah faktor internal yang datang dari dalam diri orang
itu sendiri.
Motivasi berkaitan erat
dengan tercapainya sesuatu keinginan. Sering kita gagal mencapai apa yang kita
lakukan, misalnya berhenti minum kopi, merokok dan lainnya karena motivasinya
kurang. Untuk itu untuk mencapai suatu keberhasilan dibutuhkan motivasi yang
kuat.
MAWAS DIRI
Mawas
diri menurut Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau ke dalam, hati nurani kita
guna mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah di ambisecara teknis
psikiologis usaha tersebut dapat dinamakan juga instropeksi yang pada dasarnya
ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan.
Salah
satu sikap mawas yang perlu dijaga adalah mawas akan kosakata yang Anda
ungkapkan baik ke diri maupun ke luar. Kosa-kata yang Anda pakai mencerminkan
siapa Anda tetapi juga membentuk diri Anda. Mawas diri menurut kamus Beasar
Bahasa indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat memeriksa dan
mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi, kita harus mawas diri agar
kita janagan membuat kesalahan yang sama.
Mawas
diri menurut Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau ke dalam, hati nurani kita
guna mengetahui benar tidaknya suatu tindakan. Secara teknis psikiologis usaha
tersebut dapat dinamakan juga instropeksi yang pada dasarnya ialah pencarian
tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan. orang jawa sering
berbicara tentang mawas diri dan berusaha pula untuk mempraktikkannya guna
mendapatkan jawaban atas persoalan yang di hadapinya yakni apakah suatu
perbuatan yang di lakukannya, suatu tindakan yang di ambilnya secara moral
dapat di benarkan dan dapat di pertanggungjawabkan, adapun jawaban yang di cari
adalah menelaah hati nurani.
Apakah hubungannya motivasi dengan mawas diri? Sangat erat
hubungannya. Keduanya diperlukan untuk proses tercapainya suatu keinginan.
Disiplin adalah hal yang perlu agar keinginan tercapai. Untuk tetap disiplin,
motivasi yang tinggi akan sangat membantu.
Dalam kehidupan kita, kita sering meniatkan untuk melakukan pengembangan
atau merubah kondisi yang kita miliki, tapi sering tidak dilakukan dan berhenti
hanya sebagai niat saja. Kenapa berhenti? Itu terjadi karena kurangnya
motivasi, antusiasme, keinginan, determinasi, kemauan dan disiplin.
REFERENSI :