Rabu, 28 Mei 2014

TUGAS KELOMPOK

Nama Anggota Kelompok:
Agung Heru Kurniawan (10210293)
Chaerul Anwar (11210535)
Julius (13210808)
Rianto Purba (19210780)
Yulia Kristina Bitanto (18210748)

Pemaksimuman Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris

1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini adalah salah satu bukti betapa kreatifitas manusia tidak ada batasnya. Walaupun tidak sedikit yang mengkhawatirkan dampak negatifnya, tetap saja kita tidak bisa memungkiri manfaatnya. Dengan menggunakan teknologi canggih kita dapat menyelesaikan suatu tugas dengan lebih efisien dan efektif. Hal dapat ini dirasakan oleh semua kalangan tanpa dibatasi oleh strata social. Berkat kreatifitas manusia juga, kini teknologi telah digunakan dalam segala aspek kehidupan manusia. Misalnya dalam dunia pendidikan, teknologi dimanfaatkan untuk sarana dan prasarana di sekolah ataupun di kampus.
Dengan kemajuan teknologi kemampuan berbahasa teknologi juga menjadi tuntutan bagi setiap orang yang ingin mempelajarinya. Bahasa teknologi yang adalah bahasa Inggris menjadi salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Bahasa teknologi yang dalam hal ini adalah bahasa Inggris tidak saja penting dikuasai untuk mempercepat mempelajari teknologi, namun juga penting dikuasai untuk digunakan di jaman globalisasi seperti sekarang ini. Dimana setiap orang yang ingin berkecimpung di dunia profesionalisme yang bergengsi dituntut untuk menguasai Bahasa Inggris. Tentu saja semua orang menginginkannya. Untuk mendapatkan pekerjaan bergengsi tersebut tidaklah mudah, apalagi ekonomi pasar bebas sudah di depan mata, di mana Indonesia akan bersaing dengan bebagai Negara, untuk mendapatkan posisi terbaik, termasuk bersaing dalam pasar tenaga kerja. Oleh karena itu kebijakan pendidikan diarahkan agar mampu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan masa depan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan seluruh aspek sumber daya yang ada termasuk teknologi informasi dan komunikasi atau dikenal dengan istilah ICT (Information and Communication Technology)
Hal ini disadari oleh orang-orang kreatif dan menguasai bidang teknologi, sehingga mereka mengembangkan teknologi yang mereka kuasai dengan menciptakan berbagai aplikasi software yang dapat membantu setiap orang untuk bisa berbahasa Inggris. Salah satu contoh aplikasi yang sering kita gunakan adalah aplikasi translator. Selain aplikasi tersebut ada juga pembelajaran melalui website gratis dari seluruh penjuru dunia yang mempublikasi materi-materi bahasa Inggris, video streaming yang bisa ditonton kapanpun, yang semuanya bisa diakses dengan mudah. Selain itu, tidak sedikit pula games yang dirancang khusus untuk mereka yang ingin belajar bahasa Inggris, media film, lagu, serta variasi lain yang semuanya dapat didapatkan dengan mudah, dimanapun, dan kapanpun.
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam tugas kali ini kelompok kami akan memaparkan pengaruh besar manfaat kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap penguasaan orang-orang dalam bidang-bidang yang diminati, terkhusus kali ini membahas bidang bahasa yakni Bahasa Inggris, melalui kesimpulan yang kami peroleh dari berbagai artikel dan penelitian yang pernah dilakukan.

2. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bagi sebagian orang mengidentikkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan komputer saja. Akibatnya, setiap ada pembicaraan mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau internet. Namun sebenarnya TIK tidaklah sebatas komputer dan internet, tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan cetakan, kaset audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara (sound slides), radio, dan TV.
Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi Dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
ü Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
ü Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Secara etimologis “Teknologi” berasal dari istilah “techno” yang berarti tehnik, seni atau ketrampilan, dan “logos” berarti ilmu. Jadi makna teknologi adalah ilmu tentang seni atau ketrampilan. Zen (dalam Effendy 2003 : 399 ) menjelaskan bahwa teknologi mencakup sains atau ilmu pengetahuan serta engineering atau teknik.
Levis ( 1996 : 6 ) mengartikan komunikasi sebagai “proses” interaksi antara komunikator dan komunikan. Sedangkan Hubley (1993: 45 ) menyatakan bahwa “communication involves the transfer between people of information including ideas, emotions, knowledge and skills”.
Terkait dengan pengertian komunikasi, Effendi ( 1986 : 3 ) memberikan pengertian komunikasi dari dua segi, yaitu dari segi etimologis, dan terminologis. Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communication, dan istilah ini juga bersumber dari kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna mengenai suatu hal. Dengan demikian, apabila komunikan mengerti apa yang dikomunikasikan oleh komunikator, berarti komunikasi telah berlangsung dengan efektif.
Secara terminologis, “komunikasi” berarti proses penyampaian suatu pesan atau pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian bahwa semua perangkat keras/fisik ( hardware ) dan perangkat lunak (software) yang menghubungkan berbagai bagian dari perangkat keras yang mentransfer data dari lokasi fisik yang satu (komuniator) ke lokasi fisik lain (komunikan) (Loudon 1995 : 12 ).
Seperti yang dikemukakan Hartoyo dalam makalah (Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komnikasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia);(2009), bahwa teknologi dan informasi (TIK) secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Belajar Bahasa Inggris

Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, TIK dengan dukungan sistem dan jaringan (network) komputer memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan melihat fisik maupun mendengar suara secara langsung meskipun pihak-pihak yang berkomunikasi berada ditempat yang berbeda.
Perkembangan TIK yang sedemikian pesat telah berpengaruh terhadap aplikasi komputer dalam penunjang pembelajaran bahasa, yang sering dikenal dengan istilah Computer-Assisted Language Leraning (CALL). Komputer sebagai media digunakan untuk membantu pembelajar dalam pembelajaran, seperti halnya pembelajaran bahasa.

Konsep Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis TIK dalam Dunia Pendidikan

Inovasi yang ada dalam pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Lebih lanjut, istilah ‘baru’ dalam inovasi dapat dimaknai sebagai apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi (siswa). Jadi, inovasi pembelajaran bahasa Inggris berbasis ICT dapat diwujudkan dengan perangkat pembelajaran berbasis ICT. Perangkat tersebut meliputi:
- Kerangka konsep KTSP
- Silabus-RPP
- Materi ajar
- Media/alat peraga, dan
- Evaluasi pembelajaran..
Secara sederhana, konsep inovasi dalam pembelajaran bahasa Inggris berbasis ICT dapat dilihat dari hasil perangkat pembelajarannya. Keseluruhan perangkat ini dikemas dalam format pembelajaran berbasis ICT dengan tidak mengesampingkan kompetensi komunikatif siswa dalam mempelajari bahasa asing. Titik tekan pembelajaran masih menonjolkan hakikat pembelajaran bahasa sebagai sarana komunikatif siswa dalam mengenal dunai sekitarnya. Dampak dari inovasi pembelajaran bahasa Inggris adalah lahirnya para guru inovatif.
Sebagai media dalam proses pendidikan, ICT menawarkan beberapa aplikasi yang dapat dilakukan inovasi dalam pembelajaran bahasa Inggris. Aplikasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. E-learning
E-learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer. Seperti Kursus atau pendidikan dengan media pembelajaran jarak jauh (distance learning) dan cyber classroom.
Ada tiga sistem pembelajaran berbasis Internet dalam E-learning
a. Web Course
Merupakan penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian melalui internet atau tidak ada tatap muka dalam proses pembelajaran Seperti proses pendidikan jarak jauh (distance Education); virtual university.
b. Web Centric Course
Berbeda dengan Web Course, Web Centric Course lebih menekankan pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan melalui internet. Ujian, dan sebagian konsultasi, diskusi & latihan secara tatap muka persentase tatap muka yang dilakukan dalam proses pembelajaran lebih kecil. Seperti university off campus.
c. Web Enhanced Course
Merupakan penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana internet hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka atau persentase tatap muka yang dilakukan dalam proses pembelajaran lebih besar.


2. E-Library
Merupakan perpustakaan onlineyang berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.

3. Virtual University
Merupakan aplikasi dari proses pendidikan jarak jauh, dimana virtual university merupakan salah satu kemudahan yang diberikan layanan internet bagi pembelajar yang mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari pendidikan tersebut.

4. EdukasiNet
Merupakan situs pembelajaran berbasis internet; artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek pendidikan, kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi, Interactive school magazine, video teleconference (kelompok diskusi berpusat di Global School Network, cu-seemeschools@gsn.org), TV Edukasi dan search engine. Bentuk-bentuk pengembangan lain internet dalam media pendidikan Lab Online (Virtual Laboratory), Data base materi yang ter-update, RealtimeWeb sharing dan diskusi.
Pada dasarnya situs EdukasiNet dapat dimanfaatkan oleh siapa saja dan dengan cara yang sangat bervariasi dan fleksibel, tergantung kepada situasi dan kondisi sekolah dan guru yang bersangkutan. Namun demikian, untuk membantu para guru dalam pemanfaatan situs ini, beberapa bentuk pola pemanfaatan berikut dapat dilakukan.

5. Jardiknas
Jardiknas merupakan Wide Area Network (WAN) Pendidikan skala Nasional Jardiknas terdiri dari 4 zona jaringan, meliputi: (1) Jardiknas Kantor Dinas/Insitusi (DiknasNet), (2) Jardiknas Perguruan Tinggi (Inherent), (3) Jardiknas Sekolah (SchoolNet), dan (5) Jardiknas Guru dan Siswa (TeacherNet and StudentNet). Manfaat Jardiknas secara umum antara lain:
a. Peningkatan kecepatan layanan informasi yang integral, interaktif, lengkap, akurat dan mudah didapat.
b. Memberikan pelayanan data dan informasi pendidikan secara terpadu.
c. Menciptakan budaya transparan dan akuntabel.
d. Merupakan media promosi pendidikan yang handal.
e. Meningkatkan komunikasi dan interaksi baik secara lokal maupun internasional.
f. Mengakses berbagai bahan ajar dari seluruh dunia, dan
g. Meningkatkan efisiensi dari berbagai kegiatan pendidikan.
Bahkan untuk membuat jaringan yang lebih luas, aplikasi yang ada dalam ICT disalurkan pula dalam bentuk jaringan internet. Hingga saat ini jaringan ini telah menjadi suatu medium belajar dan mengajar yang perlu diperhitungkan kemanfaatannya.
Teknologi merupakan produk kreatif manusia untuk memenuhi berbagai keperluan hidup secara efektif. Saat ini teknologi informasi termasuk karya besar manusia untuk mengejawantahkan segala keinginannya. Internet sebagai bagian dari produk teknologi informasi berkembang pesat dan telah membawa perubahan yang luar biasa pada segala aspek kehidupan manusia. Tak pelak lagi internet telah memengaruhi pola berkomunikasi antarmanusia dalam dunia maya. Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan, dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya dapat tercipta.
Internet menawarkan banyak fasilitas untuk dunia pendidikan. Fasilitas komunikasi yang disediakan internet telah memungkinkan kelas online menjadi kenyataan dengan mempergunakan halaman web berbasis teks, surat elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau suara secara langsung (Internet Relay Chat), dan berbagai fasilitas multimedia interaktif. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan, baik yang bersifat tertunda (delayed, seperti melalui e-mail) maupun secara langsung atau instan (real-time, misalnya melalui IRC dan audio-video conferencing). Pengajar dan peserta didik dapat melakukan komunikasi lintas waktu sehingga pembelajaran dapat dimasimalkan untuk pencapaian hasil belajar.
Sejauh ini cukup banyak penelitian dan eksperimen yang berkenaan dengan pemanfaatan komputer dan internet untuk kegiatan belajar bahasa. Penelitian Davis dan Thiede tahun 2000 (Purnawarman, 2002) menunjukkan bahwa asynchronous electronic discourse dalam pelajaran menulis mampu menumbuhkan kesadaran pembelajaran linguistik dan gaya menulis. Chen et al. (Purnawarman, 2002) melakukan penelitian dengan melibatkan mahasiswa di Jurusan Bahasa dan Sastra Asing pada National Cheng Kung University dengan fokus pembelajaran menulis bahasa Inggris melalui internet. Penelitian ini membuktikan bahwa pertukaran pesan melalui internet mampu membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan komunikasi baru dan memperkuat kemampuan mereka berbahasa Inggris.
Penelitian lain dilakukan Susana M. Satillo dari Montclair State University mengenai fungsi wacana dan kompleksitas sintaktis pada komunikasi sinkronis dan asinkronis. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab dua pertanyaan, yaitu (1) apakah fungsi wacana yang disajikan pada diskusi sinkronis pembelajar ESL dalam penugasan membaca, baik secara kuantitatif maupun kualitataif berbeda dengan yang dilakukan melalui diskusi asinkronis, dan (2) cara CMC (Computer-Mediated Communication) yang mana yang memperlihatkan keluaran pembelajar yang lebih kompleks secara sintaktis. Hasilnya menunjukkan bahwa secara kuantitatif dan tipe fungsi wacana yang disajikan pada diskusi sinkronis sama dengan tipe modifikasi interaksional yang ditemukan pada percakapan bersemuka. Fungsi wacana pada diskusi asinkronis lebih dipaksakan daripada diskusi sinkronis dan sama pada lingkup evaluasi respon pertanyaan terhadap kelas bahasa yang biasa. Penangguhan diskusi asinkronis memberikan peluang kepada pebelajar untuk memproduksi bahasa yang kompleks secara sintaktis. Selain itu, Flank meneliti kompleksitas sintaktis dalam pengembalian informasi melalui multimedia (http://www.ai.mit.edu/people/jimmylin/papres/flank), Gouvea meneliti kompleksitas sintaktis bahasa Portugis dan Bahasa Inggris orang Brasil melalui Rapid Serial Visual Presentation (http://www.umd.edu/~gouvea/A Gouvea_WP_RSVP.PDF), dan Leather meneliti gaya mengajar dengan salah satunya menggunakan program komputer.
Dengan mencermati berbagai penelitian tersebut, tampaknya dalam pembelajaran keterampilan berbahasa para pengajar bahasa perlu melakukan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Oleh Masyarakat Umum Guna Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris

Dengan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang canggih seperti sekarang, belajar apapun juga sudah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, termasuk belajar bahasa Inggris. Untuk belajar bahasa Inggris sudah tidak harus ke pendidikan formal. Banyak orang menciptakan aplikasi yang dapat memandu kita untuk belajar bahasa Inggris, yang dikemas secara menarik. Bahkan banyak dari aplikasi-aplikasi tersebut yang bersifat mobile, misalnya aplikasi-aplikasi yang ada di smartphone.
Dengan smartphone kita bisa belajar menerjemahkan, melafalkan, mendengarkan, dan lain-lain. Dengan kemudahan tersebut semua orang berpeluang untuk dapat berbicara bahasa Inggris, hanya saja harus didorong dengan motivasi yang tinggi agar konsisten dalam belajar dan latihan bahasa Inggris.
Berikut ini adalah beberapa kesimpulan dari tulisan dan penelitian yang kami rangkum:

ABDURRACHMAN FARIDI;
INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS ICT DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

ICT merupakan wujud kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang harus dioptimalkan fungsinya, terutama dalam pelaksanakan pembelajaran bahasa Inggris. ICT memberikan peluang untuk menapaki komunikasi global, sehingga dalam menghadapi era persaingan global siswa perlu mendapat bekal yang memadai. Melalui inovasi pembelajaran bahasa Inggris yang berbasis ICT dapat memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada siswa untuk mengasah dan memacu kompetensinya dalam skala internasional. Di sisi lain, sikap mental dan kemadirian dalam mengakses segala infromasi pembelajaran yang dibutuhkan secara mandiri memberikan pengaruh dalam penanaman nilai-nilai kepribadian siswa agar tidak selalu menggantukan hidupnya dengan orang lain.

MUHAMMAD YAUMI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSEBERBASIS TIK

Ø Pengambangan bahan ajar bahasa Inggris berbasis teknologi informasidan komunikasi mencakup beberapa tahap, yakni tahap (1) merancang tujuan Instruksional, (2) analisis instruksional (3) analisis pengetahuan prasyarat dan karakteristik peserta didik (4) menyusun kompetensi atau kinerja yang diinginkan, (5) mengembangkan instrumen (6) menyusun strategi instruksional, (7) menyusun bahan ajaryang sesuai (8) melakukan evaluasi formatif, dan ( 9) melakukan evaluasi sumatif. Web-blog tidak perlu terlalu ramai dengan warna-warni, pemanfaatan web-blogtidak meninggalkan pertemuan face to face, tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat berpikir, dan pelaksanaan penilaian harus dapat mengukur keempat keterampilan bahasa dan bukan hanya readingdan writingsaja.
Ø Model bahan ajar bahasa Inggrisyang mengintegrasikan TIK lebih efektif dibandingkan dengan bahan ajar yang tidak mengintegrasikan TIK atau pembelajaran tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa hasil post-testmemperlihatkan terdapat 34 (85%) responden dari kelompok TIK dan hanya 11 (27,5%) responden dari kelompok tradisional mendapat skor baik dan baik sekali. Padahal hasil pre-test menunjukkan tingkat yang hampir sama, yaitu 4 (10%) responden dari kelompok TIK dan 3 (7,5%) responden dari kelompok tradisional berada pada skor baik dan amat baik.

KESIMPULAN
Kemampuan berbicara bahasa Inggris menjadi mutlak dibutuhkan di dunia globaisasi. Setiap kita yang tidak ingin termakan oleh jaman globalisasi, kita harus berusaha keras untuk menguasai bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional, yakni bahasa pengantar yang digunakan untuk berkomunikasi antara warga beda Negara. Tidak kalah pentingnya dengan menguasai bahasa Inggris, penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu keharusan agar tidak termakan oleh jaman. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat mungkin dilakukan oleh siapapun. Karena banyak perangkat teknologiyang mendukung kita untuk belajar bahasa Inggris. Baik berupa software, film di televisi, radio, dan lain-lain. Selain itu kita juga dapat belajar dengan perangkat yang bisa dibawa kemana saja (mobile), yakni berupa smartphone. Karena dengan smartphone,setiap orang bisa mendapatkan aplikasi-aplikasi yang dapat mendukungnya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Sumber-sumber:
Miarso,Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Edisi I Cetakan 3. Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Muijs, Daniel and David Reynolds. 2008.Effective Teaching: Evidence and Practice. London: Sage Publications.
Robinson,Paulina. English For Specific Purposes. Oxford: Pergamon Press, Ltd, 1990
http://basindoa.blogspot.com/2010/01/teknologi-internet-dalam-pembelajaran.html
http://deviselviana3.blogspot.com/
http://ronnygunawan2010.blogspot.com/2011/09/pembelajaran-berbasis-teknologi.html
http://www.academia.edu/4068670/Pengembangan_LKS_berbasis_ICT_pada_Pembelajaran_Matematika_SMP_RSBI
http://www.balitbangdiklat.kemenag.go.id/indeks/jurnal-kediklatan/435-mungkinkah-call-computer-assisted-language-learning-digunakan-untuk-kegiatan-belajar-mengajar-bahasa-inggris-di-indonesia.html

PENDIDIKAAN BAHASA INGGRIS DAN LINGKUNGAN MEMPENGARUHI MOTIVASI MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Di era globalisasi saat ini terjadi banyak perubahan ataupun perkembangan yang terjadi dalam dunia teknologi, budaya dan ekonomi. Untuk dapat bertahan dalam berbagai kemajuan yang terjadi, pemerintah melakukan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia salah satunya adalah pendidikan bahasa inggris. Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa inggris telah menjadi bahasa Internasional. Hampir semua negara menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.  Melihat perkembangan diberbagai bidang pula yang memerlukan kemampuan berbahasa inggris, tentunya diharapkan masyrakat Indonesia mampu berbahasa inggris dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.
Di Indonesia pendidikan bahasa inggris sudah dilakukan sejak pendidikan tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi. Bahkan ada beberapa sekolah berstandar internasional yang menerapkan bahasa inggris dalam seluruh kegiatan sekolah termasuk kegiatan belajar di sekolah. Namun kenyataanya kemampuan berbahasa inggris masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Motivasi masyarakat dalam menggunakan bahasa inggris di kehidupan sehari-hari masih sangat kurang. Hal lain yang mempengaruhi motivasi menggunakan bahasa inggris adalah lingkungan. Jika lingkungan seseorang biasa menggunakan bahasa inggris maka orang tersebut akan termotivasi menggunakan bahasa inggris, tapi jika tidak terbiasa menggunakan bahasa inggris maka tidak akan ada motivasi yang tumbuh untuki menggunakan bahasa inggris. Jika seseorang telah mendapatkan pendidikan bahasa inggris namun lingkungannya tidak mendukung, maka akan mengurangi motivasi dalam menggunakan bahasa inggris. Jadi kedua faktor tersebut sangat behubungan satu sama lain.