Rabu, 03 April 2013

Karya Tulis Ilmiah, Non Ilmiah, ,Populer 2

1.      KARYA TULIS ILMIAH

Pengertian
Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).

Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
a.                   Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
b.                  Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
c.                    Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
d.                   Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
e.                    Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
f.                   Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
g.                   Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.



Tujuan Karya Ilmiah
1)     Memberi penjelasan
2)     Memberi komentar atau penilaian
3)     Memberi saran
4)     Menyampaikan sanggahan
5)     Membuktikan hipotesa

Manfaat  Karya Ilmiah
1)     Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2)     Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3)     Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
4)     Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5)     Memperoleh kepuasan intelektual
6)     Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
7)     Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Prinsip Karya Tulis Ilmiah
1)     Spesifik
2)     Berkesinambungan
3)     Bernas (bahasa)
4)     Koherens
5)     Memiliki daya tarik
6)     Jujur

Contoh Karya Tulis Ilmiah
1)     Tinjauan buku
2)     Makalah pemikiran
3)     Laporan analisis
4)     Makalah pendirian
5)     Makalah opini
6)     Laporan eksekutif
7)     Kertas kerja
8)     Makalah proyek
9)     Laporan Kegiatan
10) Laporan Kepustakaan
11) Rekaman Fakta
12) Makalah Ilmiah
13) Risalah
14) Kolokium
15) Studi Kasus
16) Laporan Penelitian
17) Skripsi
18) Tesis
19) Disertasi

2.      KARYA TULIS NON ILMIAH

Pengertian
Karya tulis Non Ilmiah adalah karya tulis  ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.
Karya tulis Non Ilmiah ditulis berdasar fakta pribadi yaitu fakta yang ada pada seseorang, misalnya fakta yang disimpulkan dari data hasil kuesioner atau data hasil wawancara, dan sebagainya. Fakta fakta itu sifatnya subyektif, berupa sesuatu yang dipikirkan responden atau penyimpul data. Oleh karena itu karya tulis  pengetahuan yang ditulis berdasar kuesioner atau hasil tes-tes lainnya (dalam pendidikan) adalah karya tulis yang bersifat non-ilmiah, meskipun subyeknya ilmu pengetahuan dan metode pengumpulan data direncanakan secara ilmiah, serta diproses menurut statistika.
Karangan non ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada  juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Sifat-Sifat Karya Tulis Non Ilmiah
1)      Emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2)      Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informatif
3)      Deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4)      Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

 Contoh Karya Tulis Non Ilmiah
1)      Dongeng
2)      Cerpen
3)      Novel
4)      Drama
5)      Roman
6)      Anekdot
7)      Opini
8)      Hikayat

3.      KARYA TULIS ILMIAH POPULER

Pengertian
Karya imiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal–hal kehidupan sehari–hari.
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
Intinya adalah pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan menggunakan bahasa yang lebih menarik dan mudah dipahami. Jika ingin membuat karya ilmiah popular idenya itu bias datang dari mana saja. Seperti dari Koran atau membaca buku, pengamatan terhadap fakta, fenomena social masyarakat.
Mengingat sasaran baca karya ilmiah populer adalah masyarakat umum, hampir tidak ada bentuk penyusunan karya ilmiah populer ini yang baku. Kebiasaan yang  dimilikinya selalu dimanfaatkan para penulis untuk membentuk teknis penulisan sendiri – sendiri.         
Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah.

Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
1)      Bahan                   : Menyajikan fakta objektif
2)      Penyajian              : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak
terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun   secara    sistematis; tidak memuat hipotesis.
3)      Sikap Penulis        : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan
yang meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar   seolah –       olah mereka menghindari sendiri.
4)      Penyimpulan        :Memberikan fakta bebicara sendiri
sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong               pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.

Contoh karya tulis ilmiah populer yang biasanya termuat dalam majalah, koran, tabloid,dll antara lain :
1)      Artikel
2)      Feature
3)       Kritik
4)      Esai
5)      Resensi
6)      Editorial



4.      SIKAP ILMIAH

Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11).

Sikap-sikap ilmiah meliputi:
1.                  Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
 
2.                  Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
 
3.                  Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
 
4.                  Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
 
5.                  Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
 
6.                  Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.
Contoh: Orang menganggap hal yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh, tetapi tidak biasa bagi seorang Issac Newton pada waktu itu. Beliau berpikir keras mengapa buah apel jatuh ketika dia sedang duduk istirahat di bawah pohon tersebut. Pemikiran ini ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama bertahun-tahun sehingga akhirnya ditemukannya hukum Gravitasi.

 

5.      SIKAP ILMIAH SEORANG ILMUWAN
1.      Tidak ada rasa pamrih 
2.      Selektif 
3.      Kredibilitas 
4.      Percaya/merasa pasti terhadap penelitian terdahulu setidaknya telah mencapai suatu kepastian 
5.      Ada kegiatan rutin mengembangkan ilmu  
6.      Punya sikap etis mengembangkan ilmu

SUMBER:






Tidak ada komentar:

Posting Komentar