HAL-HAL YANG MENDASARI PERLUNYA ETIKA BISNIS DAN PELANGGARAN ETIKA
BISNIS
Etika
bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke
dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi
dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada
di dalam organisasi.
Beberapa
Hal Yang Mendasari Perlunya Etika Dalam Kegiatan Bisnis:
a. Untuk
menghindari kecurangan dalam berbisnis yang dapat merugikan konsumen ataupun
produsen lainnya.
b. Selain
mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di
dalamnya.
c. Untuk
kelancaran dalam kegiatan bisnis.
d. Sebagai
alat kontrol dalam kegiatan berbisnis.
Contoh-contoh
Pelanggaran Etika Bisnis:
a.
Hukum
Sebuah perusahaan X karena kondisi
perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk Melakukan PHK kepada
karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak
memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip
kepatuhan terhadap hukum.
b.
Pelanggaran
Etika Bisnis Terhadap Transparansi
Sebuah Yayasan X menyelenggarakan
pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya
sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali
tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah
diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi
maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid.
Setelah didesak oleh banyak pihak,
Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian
seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan
melanggar prinsip transparansi
c.
Pelanggaran
Etika Bisnis Terhadap Akuntabilitas
Sebuah RS Swasta melalui pihak
Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara
otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS
Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut
pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala
hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola
sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut.
Karena sikapnya itu, A akhirnya
dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan
melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit.
d.
Pelanggaran
Etika Bisnis Terhadap Konsumen
Sebuah toko X menjual minyak dan
beras dengan mengurangi berat timbangan yang seharusnya. Toko tersebut juga
melakukan pengoplosan atau mencampur beras kualitas baik dengan kualitas murah.
e.
Pelanggaran
Etika Bisnis Dalam Mendapatkan Pelanggan
Sebuah toko X menyebarkan
keterangan buruk (fitnah) kepada pelanggan tentang toko Y. Hal itu dilakukan
untuk menarik para pelanggan dan merebut pelanggan toko Y.
Referensi :