2.1
LOYALITAS
PELANGGAN
Menurut
Swastha (1999:144) loyalitas dipandang sebagai hubungan yang erat antara sikap
relatif dengan perilaku pembelian ulang. Loyalitas merupakan salah satu bentuk
perilaku yang menguntungkan (fovarable behavioral intention) dari pelanggan
setelah mengkonsumsi suatu produk (barang/jasa).
Sedangkan
Chan (2003:20) menyatakan bahwa “pelanggan yang loyal selain akan membeli lebih
banyak dan lebih sering, juga bertindak seperti penasehat bagi keluarga dan
teman-temannya untuk menjadi pelanggan perusahaan tersebut”.
Menurut
Tandjung (2004:121) loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai berikut:
a. Pelanggan yang
melakukan pembelian ulang secara teratur.
b. Pelanggan yang membeli
produk dari lini produk yang lain.
c. Pelanggan yang
mereferensikan kepada orang lain.
d. Pelanggan yang tidak
dapat dipengaruhi oleh pesaing untuk pindah.
Griffin (2003 ;
113), memberikan pengertian loyalitas adalah, ’When a customer is loyal, he or she exhibits purchase behavior defined
as non-random purchase expressed over time by some decision-making un\it’.
Artinya, ‘Ketika seorang pelanggan loyal, ia menunjukkan perilaku pembelian
didefinisikan dengan pembelian bebas yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh
beberapa pengambilan keputusan tersebut’.
Griffin (2003 ;
223) mengemukakan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila
memiliki pelanggan yang loyal antara lain :
a. Mengurangi
biaya pemasaran (karena biay\a untuk menarik pelangan baru lebih mahal).
b. Mengurangi
biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pesanan, dll).
c. Mengurangi
biaya turn over pelanggan (karena pergantian pelanggan yang lebih sedikit).
d. Meningkatkan
penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan.
e. Word
of mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga
berarti mereka yang merasa puas.
f. Mengurangi
biaya kegagalan (seperti biaya pergantian, dll).
Alma
(2004:274) menyatakan karakteristik loyalitas pelanggan adalah sebagai berikut:
a. Pelanggan
mau melakukan pembelian ulang secara teratur atau reguler.
b. Pelanggan
mau membeli produk-produk lain dan bukan hanya satu
produk saja.
c. Pelanggan
bersedia merekomendasikan produk yang dibelinya kepada teman teman atau orang
terdekatnya.
d. Pelanggan
tidak mudah beralih pada produk pesaing.
2.2
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN
Dalam
membangun dan meningkatkan loyalitas pelanggan, perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Robinette (2001:13) faktor-faktor
yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah perhatian (caring), kepercayaan
(trust), perlindungan (length of patronage), dan kepuasan akumulatif (overall
satisfaction).
Faktor
pertama, yaitu perhatian (caring), perusahaan harus dapat melihat dan mengatasi
segala kebutuhan, harapan, maupun permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan.
Dengan perhatian itu, pelanggan akan menjadi puas terhadap perusahaan dan
melakukan transaksi ulang dengan perusahaan, dan pada akhirnya mereka akan
menjadi pelanggan perusahaan yang loyal. Semakin perusahaan menunjukkan
perhatiannya, maka akan semakin besar loyalitas pelanggan itu muncul.
Faktor
kedua, yaitu kepercayaan (trust), kepercayaan timbul dari suatu proses yang
lama sampai kedua belah pihak sating mempercayai. Apabila kepercayaan sudah
terjalin di antara pelanggan dan perusahaan, maka usaha untuk membinanya akan
lebih mudah, hubungan perusahaan dan pelanggan tercermin dari tingkat
kepercayaan (trust) para pelanggan. Apabila tingkat kepercayaan pelanggan
tinggi, maka hubungan perusahaan dengan pelanggan akan menjadi kuat. Salah satu
cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam membina hubungan dengan pelanggan,
yaitu segala jenis produk yang dihasilkan perusahaan harus memiliki kualitas
atau kesempurnaan seperti yang seharusnya atau sebagaimana dijanjikan, sehingga
pelanggan tidak merasa tertipu, yang mana hal ini dapat mengakibatkan pelanggan
berpindah ke produk pesaing.
Faktor
ketiga, yaitu perlindungan (length of patronage), perusahaan harus dapat
memberikan perlindungan kepada pelanggannya, baik berupa kualitas produk,
pelayanan, komplain ataupun layanan purnajual. Dengan demikian, pelanggan tidak
khawatir perusahaan dalam melakukan transaksi dan berhubungan dengan
perusahaan, karena pelangga merasa perusahaan memberikan perlindungan yang
mereka butuhkan.
Dan
faktor keempat, yaitu kepuasan akumulatif (overall satisfaction), kepuasan
akumulatif adalah keseluruhan penilaian berdasarkan total pembelian dan
konsumsi atas barang dan jasa pada suatu periode tertentu. Kepuasan akumulatif
ditentukan oleh berbagai komponen seperti kepuasan terhadap sikap agen (service
provider) dan kepuasan terhadap perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu,
perusahaan harus dapat memberikan rasa puas kepada pelanggan dalam melakukan
segala transaksi dengan perusahaan, sehingga dalam hal ini perusahaan harus
memperhatikan dan meningkatkan fungsi dan kegunaan dari segala fasilitas dan
sumber daya yang dimiliki agar pelanggan dapat memanfaatkannya kapan saja dan
dimana saja.
Menurut
Akbar dan Parvez (2009) dalam Seffy et.al (2010) faktor-faktor pembentuk
loyalitas pelanggan adalah kualitas pelayan, kepercayaan dan kepuasan
pelanggan.
2.3
MEMELIHARA
DAN MENINGKATKAN LOYALITAS
PELANGGAN
Menurut Aaker
(1997:74), usaha-usaha yang harus dilakukan perusahaan dalam menguatkan dan
memelihara pelanggan adalah sebagai berikut :
a. Kunci
dalam memperlakukan pelanggan dengan baik adalah dengan memperhatikannya.
b. Upaya
dalam menjalin kedekatan dengan pelanggan adalah mengirim kelompok-kelompok
fokus yang bertugas mencari informasi penyabab keluhan serta ketidakpuasan
pelanggan.
c. Mengukur
kepuasan pelanggan seperti yang telah di susun dimuka bahwa survei terhadap
kepuasan atau ketidakpuasan berguna terutama dalam memahami bagaimana konsumen
menyenangi produk atau jasa.
d. Menciptakan
biaya-biaya peralihan dapat dilakukan dengan cara menciptakan suatu solusi bagi
problem pelanggan yang mungkin memerlukan pendefinisian terhadap gerak
bisnisnya.
e. Memberikan
layanan ekstra relatif lebih mudah untuk mengubah perilaku pelanggan dari
toleransi menjadi antusias hanya dengan memberikan sedikit pelayanan ekstra
yang tidak terduga.
REFERENSI :
http://marketing-teori.blogspot.com/2007/04/loyalitas-pelanggan.html
http://bisnisukm.com/5-cara-mempertahankan-kepuasan-dan-loyalitas-pelanggan.html
http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/08/cara-mengukur-loyalitas-pelanggan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar