LOYA
LITAS MEREK
Loyalitas merek adalah
kesetiaan konsumen untuk mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu. Contohnya
seseorang selalu membeli produk minimuan dengan merek A, hal itu disebabkan
karena ia merasa mendapatkan kepuasan yang optimal dibandingkan dengan
mengkonsumsi produk dengan merek lain.
Tentu saja ada beberapa
faktor yang mempengaruhi loyalitas merek yaitu :
-
Harga
-
Kualitas
-
Selera
-
Promosi
-
Kebutuhan
-
Kepuasan
-
Kepercayaan
-
Nama besar suatu merek
Tingkatan-tingkatan
Loyalitas Merek (Piramida Loyalitas):
a.
Tingkat loyalitas yang paling mendasar adalah pembeli
tidak loyal sama sekali tidak tertarik pada merek tersebut, merek apapun
dianggap tidak memadahi.
Dengan demikian, merek memainkan
peran kecil dalam keputusan pembeli. Apapun yang diobral atau menawarkan
kenyamanan akan lebih disukai. Pembeli tipe ini mungkin bisa dipastikan sebagai
pembeli harga atau pengalih.
b.
Tingkat kedua adalah pembeli yang puas dengan produk
atau setidaknya tidak mengalami ketidakpuasan.
Pada dasarnya, tidak terdapat
dimensi ketidakpuasan yang cukup untuk menstimulasi suatu peralihan merek
terutama jika peralihan tersebut membutuhkan usaha. Para pembeli tipe ini
mungkin bisa disebut sebagai para pembeli kebiasaan. Berbagai segmen ini bisa
rentan terhadap para kompetitor yang mampu menciptakan suatu manfaat nyata
untuk beralih merek. Akan tetapi, para pembeli ini mungkin juga sulit dirangkul
karena tidak ada alasan bagi mereka untuk mempertimbangkan berbagai alternatif.
c.
Tingkat ketiga juga berisi orang-orang yang puas, namun
mereka memikul biaya peralihan (switching cost) – biaya dalam waktu, uang atau
risiko kinerja berkenan dengan tindakan beralih merek.
Barang kali telah melakukan
investasi dalam mempelajari suatu sistem yang berkaitan dengan suatu merek.
Atau barangkali terdapat suatu risiko dimana merek lain mungkin tidak berfungsi
sebaik dalam konteks penggunaan khusus. Untuk menarik minat para pembeli ini,
para kompetitor perlu mengatasi biaya peralihan dengan menawarkan bujukan untuk
beralih atau dengan tawaran suatu manfaat yang cukup besar sebagai kompensasi.
Kelompok ini mungkin bisa disebut pelanggan yang loyal terhadap biaya
peralihan.
d.
Pada tingkat keempat, kita temukan mereka yang
sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Preferensi mereka mungkin dilandaskan
pada suatu asosiasi; seperti suatu simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan,
atau kesan kualitas (perceived quality) yang tinggi.
Namun, rasa suka sering
merupakan suatu perasaan yang umum yang tidak bisa ditelusuri dengan cermat
untuk dikategorikan dalam sesuatu yang spesifik. Orang-orang tidak selalu
menyukai sanggup untuk mengidentifikasikan mengapa mereka menyukai sesuatu
(atau seseorang), apalagi bila hubungan tersebut sekedar karena adanya hubungan
dalam waktu lama yang bisa menciptakan suatu pengaruh yang kuat, bahkan bila
tanpa simbol yang akrab atau penyebab rasa suka lain yang bisa diidentifikasi.
Berbagai segmen pada tingkat keempat ini mungkin bisa disebut sebagai
teman-teman dari merek (friends of the brands) karena terdapat perasaan
emosional yang terkait.
e.
Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia.
Mereka mempunyai suatu
kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna dari suatu merek. Merek
tersebut sangat penting bagi mereka baik dari segi fungsinya maupun sebagai
suatu ekspresif mengenai siapa mereka sebenarnya. Rasa percaya diri mereka
termanifestasi pada tindakan semacam merekomendasikan merek tersebut pada orang
lain. Nilai dari konsumen yang berkomitmen tersebut tidaklah begitu besar pada
perusahaan, tetapi lebih pada dampak terhadap orang lain dan pasar itu sendiri.
Suatu merek yang mempunyai kelompok besar pelanggan yang komit bisa
diistilahkan sebagai sebuah merek yang karismatik.
REFERENSI ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar